1. Doa bukanlah “ban serep” yang dapat Anda pergunakan ketika berada dalam masalah, namun doa merupakan “kemudi” yang menunjukkan arah yang tepat.
2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil? Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan teruslah maju.
3. Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.
4. Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah karena tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung tidak seperti yang kita harapkan, jangan kuatir karena hal itu juga tidak akan bertahan lama.
5. Teman lama adalah emas! Teman baru adalah berlian! Jika Anda kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, Anda selalu memerlukan dasar emas.
6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata, “Tenang anak-Ku, itu hanyalah belokan, bukan akhir dari segalanya!”
7. Ketika Tuhan memecahkan masalah Anda, Anda memiliki kepercayaan pada kemampuan-Nya; Namun ketika Tuhan TIDAK memecahkan masalah Anda, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuan Anda. Anda pasti bisa mengatasinya!
8. Seorang buta bertanya pada seorang Guru, “Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata?” Dia menjawab, “Ya ada, kehilangan visi!” Miliki visi dalam hidup Anda dan teruslah melangkah dengan visi itu.
9. Ketika Anda berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkan Anda dan memberkati mereka, dan terkadang, ketika Anda aman dan bahagia, ingat bahwa seseorang telah mendoakan Anda.
10. Kuatir tidak akan menghilangkan masalah di hari esok, hanya akan menghilangkan kedamaian di hari ini.
11. Jawaban doa dari Tuhan tidak selalu “Yes”, tetapi terkadang “No” dengan lanjutan “Bukan itu yang terbaik untukmu..... Aku memiliki rencana yang lebih baik bagimu.”
Selasa, 27 Maret 2012
Belajar Gagal Dari Seorang Sales
Mari kita mendefinisikan ulang kegagalan. Gagal bukanlah ketika Anda mencoba sesuatu yang baru atau berbeda dan ternyata itu tidak berjalan seperti yang Anda mau. Kegagalah hanyalah sebuah pengalaman pembelajaran. Lebih tepat, definisi kegagalan adalah ketika Anda bahkan tidak mau mencoba sesuatu yang baru dan menjanjikan karena dibelenggu oleh rasa takut.
Salah satu teladan mereka yang dapat merangkul kegagalan adalah apa yang dilakukan para sales handal. Pertama, seorang sales handal harus bersedia menanggung resiko – ini adalah esensi dari pekerjaan mereka. Setiap kali mereka mengunjungi calon pelanggan, kemungkinan besar mereka akan mendengar kata penolakan. Selain dapat mengecilkan hati, penolakan dapat memukul ego seseorang.
Seorang sales yang buruk akan kecil hati, kehilangan pengharapan atau bahkan berhenti mencoba karena sebuah penolakan. Tapi tidak demikian dengan seorang sales handal, dia akan menerima resiko itu, menanggung “kegagalan” tersebut dan terus maju untuk meraih penghargaan.
Kedua, sales handal tidak memasukkan dalam hati penolakan yang diterimanya. Penolakan bukan berarti mereka bodoh, tidak cakap atau tidak berharga. Jika mereka sudah melakukan presentasi dengan baik tapi tetap menerima penolakan, bisa saja berkaitan dengan produk mereka, keadaan ekonomi, atau beberapa faktor lain yang diluar kendali si sales.
Sebaliknya, seorang sales buruk akan menganggap penolakan sebagai penghakiman atas nilai diri mereka. Setelah menerima serangkaian respon yang buruk dari para pelanggan, seorang sales buruk bisa merasa hancur dan harga dirinya terkoyak-koyak.
Ketiga, seorang sales handal menolak untuk menerima kegagalan – dalam hal ini kata “tidak” dari pelanggan – sebagai sesuatu yang final. Mereka percaya dengan apa yang mereka jual, dan bersedia membantu pelanggan untuk mengerti produk mereka.
Hari ini, apa definisi kegagalan bagi Anda? Apakah sikap Anda seperti seorang sales yang handal atau sales yang buruk? Jika Anda ingin berhasil dalam kehidupan ini, terimalah resiko yang ada. Jangan masukkan kegagalan dalam hati, dan tolaklah kata “tidak” dalam hidup ini sebagai jawaban akhir. Jalanilah kegagalan sebagai proses belajar dalam mencapai kesuksesan sejati.
Langganan:
Postingan (Atom)